Dampak Pandemi di Barambang Katute

30 Mei 2020


oleh: Khaeruddin


Pandemi masih menyebar bahkan korban terus bertambah diberbagai belahan dunia. Tidak hanya merenggut kebebasan aktivitas, tapi juga merenggut sumber dan pundi-pundi kehidupan termasuk pangan.

Tidak ketinggalan Indonesia menjadi bagian dari itu yang kini korbannya mencapai puluhan ribu.

Selama ada jalan pandemi sigap menyusupi, tidak memilah untuk menyasar ke dalam ruang lingkup Anda, siapa pun anda bersiaplah untuk itu. Tidak tanggung-tanggung Kabupaten Sinjai telah menjadi bagian dari sebaran virus tersebut. Dikutip dari website covid19 sinjai (22 Mei 2020) enam belas orang dinyatakan positif.

Kebijakan para petinggi negeri yang terkesan lamban mengantisipasi jalur alternatif persebaran, membuat seluruh masyarakat harus hidup dipenuhi rasa was was. Satu persatu wilayah merasakan dampak, tidak terkecuali Masyarakat Adat Barambang Katute, Sinjai, Sulawesi-Selatan.

Rasa aman yang dulunya terjamin, secara perlahan memudar. Kebebasan beribadah sontak ditiadakan di berbagai masjid. Jadinya berkah Ramadhan hingga di penghujung terasa berkurang sebab tidak ada lagi buka dan tarawih bersama.

Semerbak penukaran rupiah dengan pangan melalui perdagangan bagai terpenjara. Potret petani sayur hanya mampu berjalan di tempat karena tidak dapat melakukan penjualan. Salah satu contoh, masih tersimpan stok wortel di kebun milik salah satu anggota komunitas, karena jalur pedagang diblokade. Karena alasan menjaga keamanan diri dari pandemi, penadah tidak berani datang mengambil stok. Apalagi himbauan #dirumahaja semakin gencar disuarakan melalui media berita televisi maupun radio.

Penjualan hanya dapat dilakukan di wilayah yang dianggap zona aman. Akibatnya, harga turun secara drastis. Melenceng jauh dari modal penanaman dan tenaga kerja sehingga dapat dipastikan musim ini mengalami kerugian.

Dipenghujung ramadhan ini kebutuhan bahan pokok makanan meningkat. Orang-orang harus ke pasar tradisional untuk memenuhi berbagai bahan kebutuhan dapur. Namun ketika berkunjung ke pasar harga bahan pokok seperti garam, minyak, dan bahan lainnya justru melambung naik dibandingkan sebelum adanya pandemi. Siklus ini tampak terbalik dengan harga yang dipatenkan dari dagangan petani.

Tapi dapur harus tetap mengepul. Lidah yang terlanjur membaur dengan asingnya garam tidak dapat dielak. Kita di gunung tidak memiliki laut untuk menadah kristal putih dan asin itu.

Meski demikian, Masyarakat Adat yang sejatinya petani tetap bercocok tanam untuk memenuhi lumbung pangan mereka.

Mengutip kalimat petuah “aga mutaneng, iyato muruntu” (apa pun yang kamu tanam, itulah yang kamu dapatkan). Maka tidak ada kata menyerah bagi petani. Bersama kucuran keringat, mereka berharap agar pandemi segera berlalu dan negeri kita kembali pulih.

Pandemi mereda adalah impian kita bersama; sebuah harapan yang entah kapan tiba. Kita hanya mampu menutup diri. Mengikuti protokol kesehatan. Memerangi, walau musuh tidak tampak.

PD BPAN Osing Sosialisasikan Hasil Jamnas Ketiga Lewat Rakerda

bpan.aman.or.id, BANYUWANGI – Pengurus Daerah Barisan Pemuda Adat Nusantara (PD BPAN) Osing Banyuwangi melakukan rapat kerja daerah (rakerda) sekaligus melakukan pendidikan kaderisasi untuk anggota baru. Acara tersebut dilaksanakan di Dukuh Kopen Kidul, Desa Glagah, Kabupaten Banyuwangi Sabtu (2/2). Dalam agenda tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum BPAN, Dewan Nasional BPAN dan Ketua PD AMAN Osing Banyuwangi.

Pada rakerda tersebut ada beberapa poin penting dalam program kerja untuk tahun 2019 yang sudah dirumuskan. Diantaranya dalam bidang kewirausahaan, Kaderisasi, Kebudayaan dan agitasi media.

Koordinator kewirausahaan Devi Kristanti mengatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan perekambangan teknologi informasi untuk membantu pemasaran produk para pemuda adat. Sebab menurutnya E-Commerce saat ini menjadi media yang paling efisien dan efektif guna memasarkan produk. Salah satu langkahnya, dia akan bekerja sama beberapa pengusaha dari pemuda adat yang dinilai cukup berhasil dalam menjalankan bisnis yang mengandalkan E-Commerce.

“Kami akan bekerjasama dengan beberapa pelaku usaha, seperti Byek yang pemiliknya juga anggota BPAN,” kata Devi.

Baca juga

Arif Wibowo, Koordinasi Bidang Riset dan Pengembangan mengatakan workshop tersebut akan menghasilkan output visual infogradik sebaran Desa Using Se-Kabupaten banyuwangi. Selain itu workshop itu juga untuk mengklasifiikasikan keragaman ruang budaya Suku Using yang terbagi secara geografis dalam bentuk catatan. Sementara itu bidang riset dan pengembangan, program kerja pada tahun 2019 ini adalah mengadakaan workshop membuat peta wilayah budaya Using Se-Kabupaten Banyuwangi degan pendekatan visual dan etnografi.

“Hasilnya nanti dibagikan kepada publik sebagai bagian dari edukasi tentang sebaran masyarakat Using di Banyuwangi,” Ujar Arif.

Di tempat yang sama Ayu Peratiwi Koordinator Bidang Sosial Budaya mengatakan bahwa ke depan tetap menjadi prioritas karena itu menjadi salah satu identitas pemuda adat yang paling mudah diidentifikasi oleh pihak luar.

Dikatakan Ayu bahwa saat ini semangat anak muda terhadap kesenian masih tinggi. Salah satunya melestarikan budaya pembacaan lontar yusuf yang dijadikan program prioritas. Sebab tradisi pembacaan ini mulai terancam sehingga dibutuhkan regenerasi agar selalu lestari.

Sedangkan  bidang koorganisasian, masing-masing anggota BPAN Osing akan mendapatkan kartu anggota. Program kunjungan kampung ke komunitas juga akan diijalankan dengan tujuan agar meningkatkan keakraban antar anggota serta memperluas kader baru. Selain itu, peningkatan pengetahuan terkait jurnalistik untuk anggota baru akan dijadikan agenda ke depan. Sehingga nantinya kader baru bisa lebih aktif memanfaatkan media sosial untuk ajang pergerakan dalam memperluas organisasi.

Pada kesempatan itu , PD BPAN Osing juga melakukan proses peralihan jabatan pengurus 2017-2020. Dari yang sebelumnya Ketua Kezia Fitriani, Slamet Ichlasul Amal selaku Sekretaris, dan Indah Pratiwi Bendahara. Hal itu, dilakukan karena dari beberapa mereka sedang merangkap dua jabatan strategis di PD AMAN agar memaksimalkan berjaalannya organisasi.

Adapun Ketua pejabat sementara PD BPAN Osing yang terpilih yakni Ilham Syaifullah, sekretaris Ayu Perwitasari, dan Zessy Irama selaku bendahara. Mereka akan menjabat satu tahun kedepan atau sampai periode 2017-2020 berakhir.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Mba Kezia Fitriani yang sudah memimpin PD BPAN Osing selama ini, dan saya akan melaksanakan mandat ini sampai tahun depan, saya harap kawan-kawan tetap mendukung dan mengingatkan saya saya bisa ebih baik,” harap Ilham.

 

Penulis: Abar Wijaya, anggota BPAN Osing

Mahasiswa IAIM Diberhentikan Akibat Kritik Kebijakan Kampus

Bpan.aman.or.id SINJAI – Tujuan pendidikan ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tertuang dalam konstitusi. Namun realisasi dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 tersebut terbilang masih sangat lemah, terutama pada perguruan tinggi. Senin, (28/1/2019).

Salah satu contohnya seperti yang dialami salah satu Mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, Sulawesi Selatan.

Nuralamsyah adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam (FEHI). Dia diberhentikan secara tidak terhormat atau Dro Out (DO) lantaran diduga karna aksi protesnya atas kebijakan kampus yang dinilai tidak berpihak kepada Mahasiswa, pada Selasa, (15/1/2019) lalu.

Alam sapaan akrabnya, memprotes kebijakan kampusnya yakni pembayaran kartu ujian yang dinilai terlalu mahal dan tidak transparan. Dengan nominal Rp.80.000 rupiah, menurut Alam adalah terlalu mahal.

Sehingga ia beserta beberapa rekannya protes dengan melakukan aksi di halaman kampusnya. Karena protes lalu di DO, menurut Alam, adalah tindakan yang sungguh tidak masuk akal.

“Kami aksi menuntut pembayaran kartu ujian yang terlalu mahal dan menuntut transparansi pengelolahan anggaran kampus IAIM Sinjai,”terangnya.

Selain itu, ia mengaku tidak ada teguran lisan dan tertulis yang dijatuhkan kepadanya.

“Tidak ada teguran lisan apalagi tertulis, itu tidak ada, tiba-tiba saja dikeluarkan surat yang berisi surat keputusan pemberhentian kepada saya, saya menduga hanya karena persoalan aksi menyampaikan aspirasi menuntut persoalan anggran yang tidak transparan dan pembayaran kartu ujian yang terlalu mahal,” Pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Kampus IAIM Sinjai.

DDK PB- AMAN Tularkan Kemampuan Menulis Pemuda Lewat Pelatihan Jurnalis

Bpan.aman.or.id RIAU – Direktorat Dukungan Komunitas dari Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB-AMAN) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Pekanbaru (YLBHI-red) tularkan kemampuan menulis pemuda adat talang mamak lewat pelatihan pendokumentasian data sosial  dengan penggunaan aplikasi AMAN apps. Acara tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 21-22 Januari 2019.

Direktorat Dukungan Komunitas (DKK) dari Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB-AMAN) Annas Radin Syarif menjelaskan tentang teknik menululis berita yang tidak rumit dan mudah dipahami oleh si penulis maupun orang lain (pembaca), menurut Anas sebelum orang lain memahami yang akan kita tulis, tentunya penulis (kita) harus juga paham.

“Kita bisa memulai menulis dengan kehidupan sehari-hari di komunitas adat di talang mamak atau dengan sejarah masayarakat adat, nanti didokumentasikan di Aplikasi AMAN Apps,”terang Annas.

Baca juga : BPAN Inhu Teruskan Menelusuri Jejak Leluhur

Selain itu, Annas juga menerangkan tentang proses penggabungan audio, fhoto dan video lewat handphone android dengan menggunakan aplikasi AMAN Apps. Annas mengatakan aplikasi AMAN Apps merupakan aplikasi yang dibuat untuk masyarakat adat.”Agar isu dan masalah sosial di masyarakat adat bisa terpublikasikan terutama tentang tanah,”tutur Annas.

  
Menurut pria berbadan besar itu anak muda di talang makak juga bisa membuat website sendiri atau website oraganisasi BPAN. Menurutnya lewat website atau aplikasi AMAN Apps pemuda adat bisa mempromosikan produk usaha lokal di komunitas atau profil komunitas.

“Mumpung belajar dan menulis ini gratis, kita manfaatkan itu untuk kepentingan masyarakat adat di sini.”ucap Annas.

Selain Annas, turut hadir juga ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PD-AMAN) indragirihulu Gilung dan Farid Wadji dari PB AMAN yang juga ikut menjelaskan tentang cara menggunakan aplikasi AMAN Apps.

Penulis : Suher

 

Kader AMAN di Sabaki Sedang Dorong Pengakuan Hutan Adat

Bpan.aman.or.id LEBAK – Jaro Citorek Barat Jajang mengatakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bisa rebut kebijakan lewat politik di tingkat level Desa, (14/1) sekira pukul 19.00 WIB. Dia mengatakan bahwa kebijakan yang dirasa sederhana tapi harus diperjuangkan itu di Desa.

“Wilayah adat yang letaknya di beberapa Desa, tentu itu harus melibatkan aparat Desa, maka dari itu AMAN harus dorong benar-benar kalau ada kadernya yang akan maju menjadi kepala Desa dan saya salah satu kader adat yang didorong oleh AMAN,”tegas Jajang.

Menurut mantan Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (DAMANAS) Region Jawa ini mengatakan bahwa di wilayah adatnya yang akan sekarang diajukan hutan adatnya itu terletak di lima Desa, hal itu tentu sudah pasti lobi komunikasi politik di tingkat Desa juga harus kita mainkan dan konsolidasinya harus diperkuat.

Baca juga : Kadus Cimapag Minta AMAN Doakan Korban Bencana Longsor di Sinaresmi

“Kebijakan politik di Desa dalam melakukan pemetaan batas-batas wilayah tentu harus kita mainkan, ini saya harus melobi ke empat desa lain agar mereka setuju tentang penetapan hutan adat,”tutur Jajang.

Dikatakan Jajang, dirinya juga ikut telibat dalam mendorong perda adat di Kabupaten Lebak pada tahun 2015, menurut Jajang kalau pemerintah daerah tidak kita duduki orang lain belum tentu juga paham tentang masalah di masyarakat adat.

“Untuk di Sabaki ada tujuh kader adat yang menjadi jaro dan mereka sekarang sedang memperjuangkan perintah kasepuhan di Desa yang mempunyai wilayah adat,”tutur Jajang.

Jajang mengatakan di Lebak ada sekitar tujuh kader aman yang sukses merebut kepala Desa, diantaranya ialah di Desa Citorek, Cirompang, Sindangraya, Cikadu, Cisungsang, Cibararani dan Kasepuhan Karang, “Kami ada dua tanggungan yang harus dikerjakan, yang pertama tugas dari kasepuhan karena kami dilantik dengan menggunakan upacara adat dan harus sanggup menjalankan janji yang telah disepakati. Selanjutnya mandat negara yang harus dilaksanakan karena ini juga penting,”tegas Jajang.

Jajang menjelaskan bahwa sebagian wilayah adat yang sedang diajukan juga masih diklaim taman nasional, tapi menurunya itu sedang kita urus dan sudah dipetakan bahwa wilayah yang diklaim itu bukan milik taman nasional. Jajang juga berharap kepada AMAN agar senantiasa memberikan pemahaman-pemahaman polotik kepada kader-kader dari anak muda agar kedepannya terbiasa dengan situasi politik.

 

Kadus Cimapag Minta AMAN Doakan Korban Bencana Longsor di Sinaresmi

Bpan.aman.or.id SUKABUMI – Kepala Dusun (Kadus) Cimapag Lili Amaludin senang dengan respon Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang memberikan bantuan untuk korban bencana longsor (1/1) di Desa Sinaresmi, Kecamatan Ciaolong, Kabupaten Sukabumi. 

“Nuhun pisan bantuan ti AMAN kanggo korban bencana longsor di Dusun Cimapag, iye bisa ngabantu mulihkeun psikologis korban bencana ka arah anu normal,”tutur Lili Kadus Cimapag dengan mengggunakan bahasa sundanya (15/1) sekira pukul 16.00 WIB.

Baca juga : http://bpan.aman.or.id/2019/01/24/iwan-suwandri-apresiasi-pb-aman-peduli-bencana-longsor-di-kasepuhan-sinaresmi/

Dikatakan Lili, Kasepuhan Sinaresmi merupakan salah satu komunitas adat dari Satuan Adat Banten Kidul (SABAKI) yang lokasinya di Sukabumi berbatasan dengan Lebak. Menurutnya warga juga mendoakan yang baik untuk para relawan dan donatur agar mereka sehat dan diberikan kebahagiaan.

“Saya minta AMAN agar memberikan doa untuk kami di sini supaya diberikan keselamatan dan ketabahan dalam melewati cobaan ini.”harap Lili.

Lili menambahkan bahwa untuk masyarakat adat di Dusun Cimapag sendiri ada sekitar 100 orang jiwa dan 29 rumah dengan 30 kartu keluarga (KK) sebelum terjadi longsor. Menurutnya dalam bencana longsor yang terjadi di Dusun tempat tinggalnya banyak masyarakat adat dari kasepuhan yang ikut membantu evakuasi, diantaranya seperti dari kasepuhan Ciptagelar, Cicarucub, Cisungsang dan Ciptamulya.

“Ternyata orang adat itu, sangat respek dan punya kepedulian tinggi dalam merespon bencana.”tungkas Lili

 

Penulis : Engkos

Iwan Suwandri, Apresiasi PB-AMAN Peduli Bencana Longsor di Kasepuhan Sinaresmi

Bpan.aman.id SUKABUMI – Tim Emergency Respont dari Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB-AMAN) yang diwakili oleh Moh Jumri memberikan bantuan logistik berupa uang Rp.10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) untuk korban longsor di Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolong, Kabupaten Sukabumi (15/1) sekira pukul 15.00 WIB. Bantuan langsung diterima oleh kepala Desa Sinaresmi Iwan Suwandri.

“Saya mewakili kasepuhan adat banten kidul (SABAKI) mengucapkan terimakasih kepada PB-AMAN yang telah peduli meninjau lokasi longsor dan ikut membantu memberikan logistik kepada korban longsor di Dusun Cimapag,”terang Iwan.

Iwan mengatakan walaupun memang korban longsor itu dari beberapa kasepuhan, dirinya mengaku tidak memilah milah, karena yang terkena korban longsor ini semuanya tergabung dengan AMAN.

”Tentu semua korban longsor kami perhatikan, ada 66 orang yang selamat, 33 orang meninggal dan 1 orang belum ditemukan, jadi totalnya ada sekitar 100 orang”tutur Iwan yang biasa dipanggil Jaro.

Baca jugaTolak Perusahaan Karet, AMAN dan BPAN Barito Utara Akan Melakukan Aksi

Iwan menambahkan bahwa untuk 1 orang korban yang masih hilang, keluarga korban sudah memberikan pernyataan dan mengiklaskan sodaranya yang hilang tertimbun itu. Karena memang selama tiga minggu pasca longsor semua pihak juga ikut melakukan evakuasi dalam mencari 1 orang kobran dan sampai saat ini belum ditemukan.

Warga di Dusun Cimapag juga mengharapkan tentang perbaikan jalan yang rusak agar segera diperbaiki, selin jalan juga ada usulan lain yang mereka masih belum direalisasikan, seperti, perbaikan leuwit padi, relokasi rumah karena tempat yang kemarin digunakan sangat berbahaya, selain itu mereka juga meminta janji dari pemerintah pusat tentang santunan bagi korban persatu orang 15 juta belum direalisasikan.

“Ada 20 orang warga yang belum diberikan oleh pemerintah, selain itu janji pak gubernur juga terkait korban yang selamat akan memberikan modal untuk berdagang, karena sawah mereka rata tertimbun oleh tanah,”ujar Iwan.

Dikatakan Iwan, bantuan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat adat di Dusun Cimapag karena bisa memberikan dampak yang positif bagi para korban terutama dalam meneruskan perjuangan untuk kehidupannya ke depan. Menurut Iwan, korban longsor yang terjadi di Desanya bukan hanya di Kasepuhan Sinaresmi, akan tetapi ada incuputu (tali sodara red) dari Kasepuhan Ciptamulya dan Ciptagelar.

“Koban longsor bukan hanya dari Kasepuhan Sinaresmi, tapi ada juga dari Ciptamulya, Cicarucub dan Ciptagelar,”tutup Iwan.

Pilih Ketua Umum Baru, BPAN Gelar Jambore ketiga di Kaltim

Aman.bpan.or.id KALTIM – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) yang tersebar dari tujuh region mengadakan Jambore Nasional (JAMNAS) Ketiga yang digelar di, Kampung Muser, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (18/18).sekira pukul 09.00 Wita. Peserta Jambore ketiga dari tujuh region itu diantaranya berasal dari Region Papua, Maluku, Bali Nusa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Region Jawa.

Jambore ketiga berlangsung selama lima hari, yaitu dimulai dari tanggal 18 sampai dengan 22 April 2018 dan dihadiri oleh 160 orang lebih pengurus BPAN dari berbagai Wialayah, Daerah dan Komunitas Adat Senusantara. Dalam acara tersebut turut hadir Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi, Deputi I Urusan Organisasi Pengurus Besar (PB) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Eustobi Renggi, Abdi Akbar Direktorat Politik PB AMAN, Agus Galis Direktorat Kebudayaan PB AMAN dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Paser.

Baca juga :

Kegiatan Jambore tersebut dibuka dengan pemukulan Gong oleh Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi dan diikuti oleh seluruh pemuda-pemudi yang hadir. Selain itu, pada pembukaan Jambore ketiga diadakan ritual adat oleh tokoh masyarakat adat yang ada di kampung Muser dan diiringi dengan tarian kebasaran dari Minahasa.

Dalam Sambutanya, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi menyampaikan bahwa BPAN merupakan sayap organisasi dari AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) yang paling tua, dibandingkan organisasi sayap lain, yaitu Perhimpunan Pengacara Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) dan PEREMPUAN AMAN.

“Saya berharap BPAN bisa aktif terlibat dalam setia proses pengambilan keputusan di Komunitas Adat, selain itu, anak muda juga harus bisa membangun martabat masyarakat adat.”harap Rukka.

Dikatakan Rukka saat ini, beberapa anggota dari BPAN yang ada di Wilayah, Daerah maupun Kampung terlibat dalam menginisiasi berdirinya sekolah adat. Menurutnya dengan model pendidikan adat, sudah pasti masnyarakat adat akan tetap ada. Karena generasi sekaranglah yang akan menjaga budaya dan tradisi untuk beberapa tahun ke depan.

“Ilmu yang diajarkan dipendidikan formal yang sekarang sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan mereka di kampung, sehingga memaksa anak muda untuk pergi ke kota mencari pekerjaan. Berbeda dengan sekolah adat yang diinisiasikan kita,”terang Rukka.

Baca juga : Persiapkan Jambore keempat, BPAN Sembalun Lakukan Deklarasi Pengurus Baru

Dijelaskan Rukka bahwa dalam setiap masa anak muda akan menghadapi persoalan-persoalan seperti dijajah budaya lokalnya oleh kebudayaan asing bahkan dirampas ruang hidupnya karena munculnya investor-investor untuk berinvestasi di wilayah adat tanpa melibatkan masyarakat adat.Para peserta dan panitia larut dalam suasana Jambore ketiga itu, mereka memberikan ide-ide semangat bersama dari anak muda dari berbagai komunitas adat yang hadir. Dalam kemudian menghasilkan keputusan-keputusan yang dianggap penting untuk dilaksakan selama tiga tahun kedepan oleh pengurus yang terpilih nanti.

Kegiatan Jambore dilanjutkan dengan menyusun beberapa draf program-program oleh panitia dan nantinya akan disajikan pada saat rapat sidang-sidang umum untuk memilih kepengurusan yang baru di BPAN. Selanjutnya kegiatan diteruskan dengan seminar politik generasi milenial masyarakat adat yang difasilitasi oleh bagian Direktorat Politik Pengurus Besar AMAN yang dilakukan di Gedung Serba Guna Milik Kecamatan Muara Semu.

Sementara itu, dihari kedua dilanjukan dengan saresehan-saresehan, seperti saresehan pendidikan adat, saresehan hak ata tanah , saresehan sistem bagaimana caranya membuat peta wilayah adat, saresehan bagaimana caranya memanfaatkan teknologi digital sebagai ajakng propaganda oleh anak muda dan pertunjukan seni budaya dengan bertujuan untuk membangun kesadaran kritis di komunitas.

Selanjutnya dihari terakhir dilanjutkan dengan sidang-sidang umum untuk membahas tentang tata tertib pelaksanaan pemilihan pemimpin sidang dan juga mendengarkan laporan penyelenggaraan organisasi berkala dari Ketua Umum BPAN 2015-2018 Jhontoni Tarihoran. Setelah mendengarkan laporan penyelenggaraaan organisasi dan meberikan masukan, dilanjutkan dengan Pemilihan Pengurus BPAN yang baru periode 2018-2021. Mulai dari pemilihan Dewan Barisan Pemuda Adat Nusantara (Depan) ditujuh region dan pemilihan ketua umum BPAN.

Dalam sidang-sidang umum dengan model pengambilan keputusan musyawarah dan mufakat yang dilakukan seluruh pengurus BPAN ditetapkan Dewan Pemuda Adat Nusantara (Depan) dari tujuh region, ketujuh region itu, diantaranya Region Papua memandatkan Sem Vani Ulimpa, Region Maluku Erlina Darakay, Region Bali Nusa Lalu Kesumajayadi, Region Sulawesi Joko Sunarto, Region Kalimantan Paulus Ade Suka Yadi, Region Jawa Zebril Bahril Ulum dan Region Sumatera Jhontoni Tarihoran.

Sementara untuk mandat ketua Umum BPAN periode 2018-2021 yang baru yaitu diputuskan sodara Moh Jumri dari Jawa. Selanjutnya mereka lah yang akan mejalankan roda organisasi BPAN tiga tahun ke depan.

Ketua Umum Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Moh Jumri mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah mempercayakan dirinya untuk memimpin BPAN dalam tiga tahun ke depan. Ia juga berharap kepada pengurus yang lama agar bisa memberikan saran dan kritikan untuk dirinya, menurutnya itu dirasa penting karena mereka lah yang selama ini paham dalam melaksaksanakan kegiatan organisasi di Pengurus Nasional.

“Harapan saya, pengurus yang lama bisa tetap bersama-sama membantu BPAN terutama dalam memberikan ide-ide dan gagasan dalam memajukan organisasi, BPAN ini bukan hanya milih saya, ini oragnisasi pemuda adat nusantara.”tutur Jumri.

Dilanjutkan Jumri bahwa dirinya akan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh kawan-kawan pemuda adat senusantara. Menurutnya agar sejalan dengan garis-garis perjuangan AMAN, BPAN harus selalu terlibat dalam kegiatan organisasi induk. Selain itu, dia juga mengajak kepada seluruh pengurus BPAN agar melakukan konsolidasi internal organisasi dengan cara mendata ulang kader-kadernya. Kata Jumri BPAN juga harus tetap terlibat dalama kegiatan sosial seperti melakukan solidaritas sesama anggota yang terkena musbiah.

“Pemuda Adat harus berada di garis paling depan dalam setiap agenda AMAN, Saya mengajak teman-teman Pengurus BPAN agar menginventarisir anggotanya di setiap komunitas,.’’tungkas Jumri.

 

Penulis : Nanang Noise 

Tolak Perusahaan Karet, AMAN dan BPAN Barito Utara Akan Melakukan Aksi

Aman.bpan.or.id –Puluhan anggota dari Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Barito Utara Muara Taweh melakukan audiensi dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Utara Muara Taweh. Mereka melaporkan terkait kondisi perusahaan Mitra Persada Gemilang (MPG) Gentra Megah di Karamuan  yang menggangu masyarakat adat terutama dalam penyerapan sarana air bersih.

Ketua Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Barito Utara Muara Taweh Putes Lekas mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa karena adanya ketidak adilan yang dialami oleh masyarakat adat tinggal di lokasi wilayah pengahon perkebunan Karet . Menurutnya perkebunan Karet yang ada di wilayahnya lebih banyak mudaratnya dibandingkan dengan kesejahtraan masyarakat yang ada di sekitar perkebunan.

Baca juga : 

“Saya kecewa, selama berdirinya perkebunan Karett, warga di sini sangat kesulitan untuk mengakses sarana air bersih, kalau bisa perijinan perusahaan itu ditinjau, karena tidak memberikan dampak yag positif bagi masyarakat adat,”terang Putes, pada saat audiensi di Kantor DPRD Kabupaten Barito Utara, Selasa (18/18) .

Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah (PD) Barisan Pemuda Adata Nusantara (BPAN) Barito Utara Muara Taweh, Doris Silvanus mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang keberadaan Perusahaan Sait yang ada di daerahnya, menurutnya memang selama ini perusahaan sawit merusak kebelangsungan ekosistem, terutama menggangu penyerapan sarana air bersih. 

“Kita akan diskusikan dan berikan pemahaman dengan kawan-kawan BPAN, kalau seandainya tidak ada tanggapan, kita akan melakukan konsolidasi dan melakukan aksi menolak beririnya perusahaan Karet.”tutup Doris. 

 

Penulis : Dedi Kiswanto 

Pesan Sekjen AMAN di RPB, Kaderisasi Anggota di AMAN Tertolong Oleh Organisasi Sayap

Aman.bpan.or.id JAKARTA – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (DAMANAS) serta organisasi sayap Perkupulan Perempuan Masyarakat Aadat Nusantara (PEREMPUAN AMAN), Barisan Pemuda Adat Nusanatara (BPAN) dan Perhimpunan Pengacara Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) mengadakan Rapat Pengurus Besar ke XXII. Acara tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu Selasa sampai dengan Rabu 19 2018  bertempat di Jalan Cut Mutia Hotel SOpiyan Menteng Jakarta Pusat,

Kegiatan tersebut dibuka dengan menyanyikan hime AMAN yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir dan dilanjutkan oleh pemaparan organisasi oleh Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dengan dipimpin langsung oleh Ketua DAMANAS Hein Nametomo.

Dalam pembukaannya Hein Nometomo menyampaikan bahwa fungsi Dewan AMAN untuk memonitoring implementasi kegiatan pengurus harian AMAN, ia juga menjelaskan tentang bagai mana DAMANAS itu bekerja dalam membangun komunikasi peregion. 

Baca juga : 

Selanjutnya Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi menyampaikan tentang laporan penyelenggaraan organisasi dan program AMAN selama periode Juni-Desember 2018. Hal itu sudah disepakati pada saat RPB di Papua,

Rukka Sombolingi menyampaikan perjalanan organisasi AMAN selama enam bulan, dia memaparkan perkembangan kegiatan AMAN pedivisi, mulai dari bagian keorganisasian, urusan politik, ekonomi dan kebudayaan, menurut Rukka  hal itu perlu disampaikan karena Dewan AMAN harus mengetahui perjalanan organisasi selama ini. 

Rukka juga menyampaikan perkembangan organisasi sayap yaitu Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), Perempuan AMAN, menurut Rukka BPAN sekarang aktifitasnya sudah mulai berjalan, setelah Jambore ketiga di Kalimantan Timur, memang agak tersendat aktifitasnya karena ada masa transisi yang mereka harus dilakukan dan kita sudah memembantu untuk memfasilitasi proses transisi dari pengurus yang baru dan yang sebelumnya.

“Ada proses transisi yang harus mereka lakukan sehingga dalam beberapa bulan kemarin belum berjalan maksimal, tapi sekarang sudah bisa beraktifitas dan berjalan lancar, bahkan dalam beberapa bulan ke depan akan melakukan rapat kerja nasional,”terang Rukka.

Dikatakan Rukka bahwa untuk Perekmbangan di Perempuan AMAN kemajuan dan perkembangan kaderisasinya semakin maju, mulai dari perekrutkan anggota dan beberapa caleg perempuan juga banyak.

” Dari jumlah total jiwa dalam keanggotaan AMAN sekitar 17 juta. Kader yang kita punya sekarang adalah 2.353 orang dan sebagian besar berasal dari Pempuan AMAN. Jadi AMAN tertolong oleh organisasi sayap.” tegas Rukka Sombolinggi.

Selain melakukan evaluasi berkala atas penyelengaraan organisasi dan pelaksanaan program-program kerja AMAN serta perbaikan-perbaikan yang diperlukan, pada saat kegiatan RPB itu, AMAN juga akan membahas pernyataan sikap organisasi dan mengesahkan atau membatalkan keanggotaan yang tergabung dengan AMAN.

 

Penulis : Mahyudin 

 

BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA

KONTAK KAMI

Sekretariat BPAN, Alamat, Jln. Sempur, Bogor

officialbpan@gmail.com

en_USEnglish
en_USEnglish