Bahasa adalah item vital dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa segala sesuatu yang menjadi pengetahuan akan terkunci. Kita tidak akan pernah tahu. Bahasa menjadi penghubung antarmanusia di planet ini.
Bahasa laksana kunci. Seperti di paragraf sebelumnya, bahasa membuka jalan untuk menempuh segala pengetahun. Tak heran, semakin banyak kita memegang kunci/bahasa, semakin kita mengetahui banyak hal.
Beraneka ragamnya manusia menurut lingkungannya turut juga mengangkat bahasa sebagai alat komunikasinya masing-masing. Berbeda komunitas, berbeda bahasanya. Di satu negara saja, bahasa tercipta berjumlah ratusan bahkan lebih.
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=fqPPtum_D7U[/embedyt]
Namun di tengah masa yang digenggam oleh minoritas masyarakat dunia ini, bahasa adat/daerah semakin tergerus dari lingkungannya sendiri. Adanya bahasa-bahasa pemersatu seperti Inggris untuk internasional, Indonesia untuk negara Indonesia dan bahasa-bahasa nasional lainnya telah memengaruhi nasib bahasa adat.
Bahasa adat dewasa ini semakin tergerus. Inilah satu tantangan yang harus dihadapi sebab ia terkait akan soal keberadaan masyarakat adat/komunitas adat di seluruh dunia.
Masyarakat Adat nusantara/Indonesia memiliki ratusan bahasa adat yang juga mulai terancam punah. Bahasa Sasak terdapat di Ambon, Nusa Tenggara Barat misalnya. Video di atas sebagai dokumentasi dan bukti keberadaan bahasa adat Sasak.